KARYA TULIS GURU BULAN FEBRUARI

  



KARYA TULIS GURU BULAN FEBRUARI 2023

 


 

 


Nama                    : Idah Holidah, S. Pd, M. Pd

Jenis Tulisan          : Puisi

 

‘KAMI RINDU AYAH’

Tak terasa sudah dua puluh delapan tahun

Kau meninggalkan kami

Yang masih sangat membutuhkan kehadiranmu

Kami mengerti dan faham

Semua ini bukan kemauanmu sendiri

Tapi sudah suratan dari yang memiliki dunia fana ini

 

Masih terlintas jelas dalam benak kami

Segala perilakumu, suaramu, tatapanmu, belaiyanmu, kasih sayangmu

Semua itu tak akan dapat kami lupakan

Dan tak akan tergantikan

selama kami hidup dan sampai menutup mata

sampai bumi ini berhenti berputar

 

Ketika rindu mendera

Hanya linangan air mata sebagai saksi

Hanya dengan menatap dan memeluk sebingkai foto di dinding

Menatap senyummu yang tak pernah sirna

Yang mengobati kerinduan kami sementara

Tapi itu akan terulang Kembali

 

Hanya do’a yang dapat kami panjatkan

Ke hadirat Ilahi Robbi Alloh SWT

Semoga segala hilap dan dosa ayah kami diampuni

Ditempatkan ditempat terbaik di sisiMU

Dilapangkan alam kuburnya dan diberikan nikmat kubur

Curahkan rahmatMu untuk ayah kami

 

Allohumamaghfir li dzunubi

Wa li walidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira

Aamiin aamiin aamiin ya robbal alamin

 

 

 


Nama                    : Maya Dewi Purnama, S. Pd

Jenis Tulisan          : Cerpen

 

KISAH CINTA BERUJUNG PILU

 

Ai adalah seorang  gadis cantik yang mungil dan periang dia tinggal di sebuah desa yang terpencil. kehidupan anak-anak di jaman itu penuh dengan kegembiraan main di ladang di sawah, ikut dengan sang ayah yang beliau berfropesi sebagai seorang guru namun beliau suka juga pergi ke sawah dan ladang.

 

Ai  gadis kampung desa itu selalu ikut membajak atau mencangkul di sawah main tanah dan lumpur, di suatu hari ada pula seorang anak laki-laki yang juga ikut ayah mencangkul disawah anak laki-laki itu bernama Dudu dia sangatlah jail awal mula bertemu sama saja seperti anak-anak biasanya suka bercanda dan bermain bersama sampai main lumpur bersama.

 

Karena dudu ini sangatlah jail dia tiba-melempar lumpur kepada ai “ kena kau “ aduh kamu ini apa apaan dudu ……”sehingga muka gadis itu belepot dengan lumpur anak gadis itu mencoba melawan nya ketika dudu sedang melirik kebelakang seketika ai pun melemparkan tanah.

 

Keseruan anak di jaman itu bermain berlari ber sama sehingga mereka pun menjadi sebuah sahabat  yang sangat akrab akhirnya mereka beranjak masuk ke sekolah dasar yang sama diSDN 1 cikole dan kebetulan yang mengajar disana adalah ayah dari ai.

 

Karena dudu ini sangat banyak adik-adik yang masih kecil, yang mana membutuhkan bantuan sehingga dudu sering kali bolos sekolah adapun pergi sekolah pasti sambil membawa dagangan sehingga banyak tugas yang tertinggal.

Namun Ai sebagai sahabatnya selalu membantunya dalam menyelesaikan tugas seiring waktu mereka selalu bersama,main bersama saling mengejek bercanda bersama,namun saling membantu pekerjaan pun bersama .

 

Dudu sebenarnya sangatlah pintar namun Karena sering bolos jadi Ai lah yang selalu mendapatkan prestasi pertama di kelas hingga akhirnya masuk ke tingkat SMP.  mereka pun memilih sekolah Negeri  di tingkat SMP pun seperti itu pula dudu sering kali bolos, sekolah sehingga Ai yang membantu mengerjakan tugas.

 

Singkat waktu  mereka pun masuk tingkat SMA di masa mereka beranjak remaja mulai timbul rasa suka, namun karena mereka bersahabat,dari waktu kecil jadi tak pernah berpikir untuk menjalin hubungan untuk menjaga persahabatan yang telah mereka jalin sejak kecil.

 

Ai punya teman laki-laki bernama julianto mereka saling mencintai satu sama lain, Julianto sosok pemuda idaman di sekolah selain memiliki rupawan yang sangat tampan juga perangai  yang baik sopan dan ramah ke semua orang.

 

Julianto sangatlah Romatis dan  begitu menyayangi Ai , sesekali jika ada teman yang jahat Julianto lah yang selalu menjaga, mereka saling menyayangi satu sama lain Ai pun pernah juga di perkenalkan kepada orang tuanya Julianto.

 

Di  suatu hari ada kegiatan sekolah untuk mengikuti  tooring  mereka berangkat untuk pergi  tooring  ke salah satu pantai  laut kidul hiporia rasa senang penuh kegembiraan Ai berangkat satu bus dengan julianto ,dudu,Mira ,Aryani, jayani,lela ,dan Ai mereka berada dalam satu bus.

Setibanya di laut kidul merka pun tak menunggu waktu lama lagi langsung  menikmati keindahan pantai, dan berenang di pesisir pantai. sehingga mereka tak sadar kalau mereka berenang sudah melewati  batas yang ditentukan  oleh petugas pantai.

 

Karena mereka sangat menikmati   tak lama datanglah ombak besar,  sehingga mereka semua terseret ke tengah  laut .ketika hal itu terjadi, julainto melihat Ai yang tidak bias menyelamatkan dirinya sudah sangat jauh terseret oleh air ombak ke tengah .segera julianto pun menolong Ai, dan mneyelamtkannya menarik ke permukaan Air.

 

Namun belum juga sampai ke pinggir pantai, Julianto tiba2 kehabisan Nafas karena beliau memiliki sakit sesak Nafas, dan saat itu kakinya keram. sehingga di saat itu pula julianto tenggelam tak terlihat semua teman-tamannnya menyelamatkan diri.

 

 Namun setelah berada di pinggir pantai Ai baru sadar kalau julianto tidak ada, semua mulai panik  dan mencoba meminta bantuan para petugas Pantai.

 

Tak lama jenazahnya di temukan setelah melakukan pencarian selama 24 jam semua terbalik dari bahagia menjadi kesedihan Ai pun sempat beberapa kali taksadarkan diri, keluarganya pun menjemput jenazah julianto terlihat kesedihan dan kehilangan karena julainto adalah anak laki2 satu-satunya….

 

bersambung

 

 

 


Nama                    : Neng Dewi Rosmiati, S. Pd

Jenis Tulisan          : Puisi

 

IBU

 

Ibu, sosok wanita tangguh yang pertama ku kenal

Dari beliaulah ku belajar hidup

Berkat kasih sayangnya aku bisa menjadi seperti sekarang

Banyak hal yang aku pelajari darimu ibu

 

Kini, kulitmu telah keriput semuanya

Badanmu tak lagi sesehat dulu

Namun, apa yang telah aku berikan untukmu

Apa yang telah aku lakukan untukmu

 

Doamu untukku selalu terlantun setiap saat

Selalu membimbingku dan menemani setiap langkahku

Doakan aku ibu, agar aku bisa menjadi anak yang berbakti padamu

Menjadi anak yang tak melukai hatimu

Dan menjadi anak yang engkau banggakan.

 

 

 


Nama                    : Neni Nurhayati, S. PdI

Jenis Tulisan          : Puisi

 

TERUNTUK PERMATAKU

 

AKU MEMANG TIDAK SEMPURNA

TAPI AKU INGIN BERGUNA

AKU MEMANG TIDAK HEBAT

TAPI AKU INGIN BERMANFAAT

 

AKU INGIN MENJADI CERMIN

YANG TIDAK PERNAH MEMBEDA-BEDAKAN

SEPERTI AIR…

PELEPAS DAHAGA DARI KEHAUSAN

SEPERTI HUJAN….

MEMBASAHI YANG KEKERINGAN

SEPERTI LILIN…..

MENERANGI SETIAP KEHIDUPAN

 

AKU TIDAK INGIN…..

MENJADI  SEPERTI BAYANGAN

YANG HILANG TANPA JEJAK

DAN SEPERTI ASAP….

BERWUJUD TAPI TIDAK BISA DIPEGANG

 

JALANI HIDUP PENUH SYUKUR

TANPA HARUS TAKABUR

MINTALAH KEPADA SANG MAHA GHOFUR

INSHAALLOH KITA AKAN MAKMUR

 

 

 


Nama                    : Rini Ervina, S. Pd

Jenis Tulisan          : Pantun Nasihat

 

BUDAYAKAN MEMBACA


Jalan jalan naik beca

Bersama teman dan sahabat

Mari kita rajin membaca

Banyak ilmu bisa didapat

 

Pergi ke teras duduk di bangku

Tak lama datang penjual jamu   

Rajinlah membaca buku

Karena buku gudangnya ilmu

 

Makan roti isi selai coklat

Masak sayur ditaburi merica

Ayo kita jadi literat

Dengan buku yang kita baca

 

Makan rujak campur lobi-lobi

Diiringi minum air hangat

Jadikan membaca sebagai hobi

Dibarengi dengan penuh semangat

 

Teman bertamu cuma sebentar

Diantar ibu sampai pintu depan

Rajin membaca supaya pintar

Untuk meraih cita-cita dan harapan


Pergi ke pasar membeli kain perca

Lewat toko kue membeli keju

Mari giatkan budaya membaca

Agar Negara makin Maju


 

 

 




Nama                    : Tri Aris Dharsono, S. Pd

Jenis Tulisan          : Puisi

 

Penyerahan Diri


Di saat hati kecilku gelisah dan penuh keraguan,

Aku menemukan ketenangan saat berserah kepada Tuhan.

Ku tahu, Dia yang Maha Mengetahui akan mengatur segalanya,

Ketika langit kelam, ku yakin Dia yang menuntunku ke jalan terang yang sebenarnya.

 

Saat jalan hidup ini tak lagi jelas dan meruncing,

Aku tahu, tangan Tuhan yang kan membimbingku hingga sampai ke ujung.

Ku percaya, Dia yang Maha Kuasa akan selalu menyertai,

Ketika ku merasa lemah, Dia yang akan menguatkan hati.

 

Berserah diri bukan berarti menyerah begitu saja,

Tapi membuka hati dan memberikan kendali pada Sang Pencipta.

Ku yakin, tak ada yang mustahil bagi Tuhan yang Maha Esa,

Ketika aku merasa putus asa, Dia selalu memberiku harapan yang baru.

 

Kini, dalam segala sesuatu aku memohon bimbingan-Nya,

Tetap mempercayai dan berserah pada rencana-Nya yang suci.

Karena ku tahu, Tuhan tak pernah mengecewakan,

Ketika ku merasa kehilangan, Dia selalu hadir dengan cinta dan kasih sayang-Nya yang abadi.



 


Nama                    : Elan Siswandi Atmaja, S.Pd

Jenis Tulisan          : Cerita Bersambung

  

GUNUNG ARJUNO “ ANTABOGA ‘ PART 4

 

Huaaaaaaaah…. suara teriakan Cici kembali bergema, serasa ada kekuatan aneh yang terdengar dari suara Cici yang tidak biasanya dia keluarkan seperti itu.  sontak bulukuduk saya berdiri seakan ada sesuatu yang meniup pundak saya dari belakang.

Terliahat mereka semua juga tertegun melihat kejadian itu seakan tidak mengerti dan tidak percaya akan apa yang terjadi.

kejadian kesurupan bukan hal yang aneh sebenarnya bagi kami. Kami sering melihat ada orang kesurupan saat ada event kegiatan perkemahan ataupun kegiatan Orientasi mahasiswa baru,  biasanya kami menganggap itu hal sepele karena pada dasarnya kita tidak bisa merasakan dampak apapun saat ada orang kesurupan sehingga kami sering berpikir itu hanya sekedar ackting belaka.

 Tapi perasaan kami saat ini berbeda. Semua orang tertegun seakan merasakan keberadaan lain yang tidak kami ketahui sedang ikut duduk ataupun berkeliaran disekitar kami.

Saya pun merasa seperti merasakan ada sosok yang berada didekat Cici di arah pandangan matanya terus tertuju….

Saat suasana sedang sangat hening karena kami semua terkejut tiba tiba terdengar suara berat bergema  “Wong-wong iku salah wektu nalika mlaku ing kene, bali sadurunge kasep. bali “  suara itu berasal dari Cici dengan intonasi yang bukan suara Cici. suaranya berat seperti seorang bapak-bapak yang sudah berumur.

Mendengar itu sontak semua orang tersentak kaget, Amel dan Desi pun seketika melepaskan pegangan mereka dan bergegas loncat kebelakang kami.

Pandangan Cici mulai berubah. Rupanya dia sudah seutuhnya kesurupan,

Matanya terus melotot kearah kami. Saya tidak mengerti apa yang dia katakan, sambil terheran “ kenapa Cici orang betawi mendadak pandai bahasa jawa “. mungkin itu yang orang kata kalo kita kesurupan mahluk di suatu tempat yang dia pasti pakai bahasa daerah nya.

Dikeheningan itu tiba-tiba terdengar suara Desi berbisik.. “ katanya kita salah kesini sekarang, dan disuruh kembali pulang “

Mendengar itu semua Orang tambah bingung. Bagaimana tidak, waktu sudah menunjukan pukul 17.00. melihat perjalanan dari lokasi kemah ke pos 1 yang tidak memungkinkan dengan mempertimbangkan kondisi Cici yang pasti jadi beban saat diajak berjalan kembali turun gunung. kamipun sepakat untuk tetap bertahan di lokasi perkemahan.

kondisi Cici masih belum membaik. Dia masih terlihat bukan seperti dirinya, tapi kondisinya cukup tenang. cuman masalahnya jadi tak ada yang berani berada didekat dia. auranya aneh, perasaan kami benar benar parah saat berada didekat dia. kami semua, tidak terkecuali. takut yang mencekam benar-benar tidak bisa kami tahan.

Gimana nih, kata Toni. … gak tau oi.. kata Rahmat.. yaudah kita jaga dari luar tenda aja ya, jadi kita semua tidur diluar tenda Cici buat jaga-jaga takut terjadi apa-apa, Kata saya.

tapi penerangan juga harus bagus ni, ya bikin api unggun semalaman biar anget juga. sama itu batre dinyalakan aja semalaman, kuat kan..? Tanya saya ke wira.

Kuat dong ini senter mahal kalo mode biasa bisa tahan 2 hari, kata Wira…. Mantap, kata saya.

kamipun memutuskan untuk bertahan di kemah sampai besok pagi, dengan petugas jaga yang bergilir setiap 4 jam. pintu tenda Cici tetap di buka biar bisa tetap kami pantau kondisi nya.

sesekali herangan Cici semakin membuat mental kami down, dengan suara anehnya setiap waktunya terus mengkikis keberanian kami. terlebih kami tidur beratapkan langit, walaupun cukup terang dari senter tetap saja menciutkan nyali.

malam semakin gelap, waktu menunjukan pukul 20.00.

Wir, ini giliran kamu jaga kan bareng desi.. sekalian cari kayu bakar gih biar agak anget, jangan jauh jauh tapi, cari yang dekat dekat sini aja. kata Toni.

dah kamu jaga aja wir, kata saya. biar saya saja yang mencari kayu bakar disekitar sini.

ouh ya udah kata Wira.

Ia, saya khawatir uy sama Cici. jadi kalian jaga baik baik dia aja ya.

saya pun pergi mencari kayu bakar sendiri disekitar kemah, niatnya tidak jauh si, masih disekitar kemah yang cahaya lampunya masih terlihat.

dengan berbekal sebuah senter saya mencari kayu bakar.

Saat sedang fokus mencari kayu bakar diatas tanah, tiba tiba kepala saya terbentur sesuatu.

uoh…. ! apa ini? saya pun melirik ke depan. agak kaget, saya melihat ada Arca Dwarapala tepat berada didepan saya. Arca ini berada dipinggir jalan setapak dibawah pohon loa yang sangat besar. akar akar tunjang dari pohon ini tersebar kesekeliling pohon seperti sebuah lubang.

ah arca ini lagi. banyak sekali ni arca di gunung ini, piker saya.

sayapun melanjutkan mencari kayu bakar disekitar pohon itu yang terlihat banyak sekali rantingnya dibawah.

tak sadar arca itu saya lewati ke arah jalan setapak yang ada dipinggirnya.

Setelah beberapa langkah saya melewati arca itu, aura aneh pun terasa mengiris pundak saya. Sontak sayapun menengok ke belakang.

Gila…………..! mata saya terbelalak dan mulut terbuka, hati ingin berteriak tapi tenggorokan serasa tercekik.

 

 


Nama                    : Fazar Nurhaqqi, S. Pd

Jenis Tulisan          : Puisi

 

PULANG


Apakah kau pernah jauh dari rumah

Rindu yang menumpuk sakit dan berkecamuk

 

Apakah kau pernah jauh dari rumah

Terbangun di tengah malam

Dingin lapar tak tertahan

 

Kusering merasakannya kawan ingin pulang dan merebahkan badan

Di kasur empuk dan diselimuti bapakku rindu sayur bayam masakan ibu

Kusering merasakannya kawan ingin pulang dan merebahkan badan

Sore diteras bersama bapakku ditemani teh panas ibu

 

Apakah kau pernah jauh dari rumah

Menemukan kegagalan dan air mata yang tak bisa lagi kau teteskan

Jika kau pun merasakannya kurasa kita tak jauh berbeda


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KESENIAN DI SMP NEGERI 2 CIPONGKOR

REVIU BULAN OKTOBER Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) V 2022 Siswa, Guru, dan Kepala Sekolah

KARYA TULIS GURU BULAN OKTOBER 2022