KARYA TULIS SISWA #7
BULAN : OKTOBER 2022
PEMBIMBING : RINI ERVINA, S. Pd
Penulis : Anjar Hadi
Kelas : VIII C
Jenis Karya Tulis : Pantun
Istri pak Asep pergi ke pasar
Jum’at
Jangan lupa beli sepatu
Kalau anda ingin selamat di
dunia dan akhirat
Jangan tinggalkan shalat yang
lima waktu
Pak Mamat pergi ke pasar
Jangan lupa beli cabai
Kalau anda ingin pintar
Anda harus rajin belajar setiap
hari
Penulis : Natasya Febrianty
Kelas : VIII C
Jenis Karya Tulis : Cerpen
Pindah Sekolah
Perkenalkan namaku Natasya Febrianty.
Aku kelas VIII dan aku anak baru di
SMP Negeri 2 Cipongkor. Aku pindahan dari Jakarta. Sedikit, aku ingin
menceritakan pengalaman bagaimana rasanya pindah sekolah dan harus berpisah
dengan teman dan sahabat-sahabat di sana dan bagaimana caranya aku beradaptasi
dengan teman-teman baruku di sekolah ini.
Jadi
awal mulanya aku pindah, karena di Jakarta sempat ada sedikit konflik dan
karena konflik tersebut aku harus pindah. Oh ya, sebelumnya aku ingin jelasin
kalau waktu aku di Jakarta, aku tinggal bersama bunda, ibu kandungku dan ayah
sambung. Dan sekarang aku tinggal bersama mama sambungku dan ayah kandungku.
Ok, sekarang kita balik lagi ke ceritanya. Awalnya aku enggak mau pindah.
Karena kenapa? Jawabannya…, ya karena aku tidak ingin pisah dengan teman-temanku. Karena aku takut kalau
nantinya aku tidak akan mempunyai teman. Akan tetapi, nyatanya tidak seperti
itu. Apa yang aku bayangkan dan yang aku fikirkan ternyata salah. Belum ada
satu bulan atau baru beberapa hari saja, aku bisa punya teman baru. Ya walaupun
waktu itu belum seperti sekarang. Tapi pada saat itu, aku merasa senang sekali,
karena begitu cepatnya aku bisa kenal dan dekat dengan teman baru. Aku
bersyukur mempunyai teman seperti mereka, ya walaupun terkadang aku tidak suka
dengan sikap mereka, yang terkadang terlalu sombong. Tapi walaupun seperti itu,
kebanyakan sikap mereka yang baik-baik, yang membuatku sangat senang dan sangat
bersyukur karena mempunyai teman seperti mereka. Cara aku begitu cepat bisa
dekat dengan teman-teman baru yaitu dengan cara selalu dekat dengan mereka
tanpa harus membeda-bedakan mereka.
Hikmah/pesan moralnya: Kita dapat
berteman tanpa harus membeda-bedakannya, karena dengan cara kita tidak
membeda-bedakan, berarti kita taat terhadap Pancasila yang berarti:
“Berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan.” Yang artinya kita tidak boleh
membeda-bedakan seseorang.
Penulis : Novy Fitriani Ainil Millah
Kelas : VII D
Jenis Karya Tulis : Cerpen
Burung yang Malang
Pada suatu hari, aku sedang bermain
di belakang rumah. Tiba-tiba ada seekor burung yang hinggap di hadapanku, lalu
aku perhatikan burung itu seperti kesakitan. Lalu aku mencoba mendekat untuk
melihat dan memastikan. Burung tersebut tidak bisa terbang lagi. Setelah aku
ambil dan meraba seluruh anggota badan burung itu dari kepala, kaki, badan
sampai sayap. Ternyata di ujung sayapnya ada luka tembak yang mengakibatkan
kesakitan dan dapat hilang keseimbangan untuk terbang. Lalu aku mencoba
mengobatinya dengan cara membasuh dengan air bersih, kemudian meneteskan obat
luka seperti mengobati luka pada manusia. Kemudian burung itu aku bawa ke rumah
dan aku simpan di atas kain yang tebal, agar burung tersebut tidak kedinginan.
Lalu aku mencoba memberi makan burung tersebut. Ternyata dia makannya lahap
sekali.
Setelah keesokan harinya, kulihat
burung itu sangat bugar dan aku melihat lukanya pun sudah kering. Lalu aku
mencoba membawanya ke luar rumah dan kuangkat-angkat, ternyata sayapnya sudah
kelihatan tidak terasa sakit lagi. Lalu aku mencoba melemparkan burung itu ke
atas dan burung itupun terbang dan menjauh seperti terbang biasa yang tak
pernah terluka. Lalu aku berkata “Alhamdulillah hirobbil alamiin.” Ternyata
burungnya sudah sembuh.
Penulis : Yanti Nurhayati
Kelas : VII D
Jenis Karya Tulis : Cerpen
Teman SD-ku
Alya, seorang temanku waktu di Sekolah Dasar
yang awalnya sudah masuk ke pesantren, tapi dia tidak betah. Lalu kedua orang
tuanya memindahkan dia. Asalnya dia mau masuk ke sekolah swasta, tetapi entah
mengapa dia tidak jadi masuk ke sana. Dan akhirnya dia masuk ke SMP Negeri 2
Cipongkor.
Alya : “Yanti, sekarang kamu sekolah di mana?”
Yanti: “Aku melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 2 Cipongkor.”
Alya : “ Oh iya.”
Yanti: “Kalo kamu mau kemana meneruskan SMP nya, Alya?”
Alya : “Sebenarnya aku udah masuk pesantren,
tapi aku gak betah di sana. Lalu orang tuaku berniat memindahkan sekolahku ke
sekolah swasta. Tapi aku gak mau ke sana. Mungkin aku juga akan bersekolah di
SMP Negeri 2 Cipongkor.”
Dan akhirnya, ia menjadi siswa di sekolah ini. Selain aku, dia juga mempunyai banyak teman yang akrab dengannya di sini.
Komentar
Posting Komentar